Indahnya pagi
Disebuah kota kecil
Angin berbalut embun
Lembut membelai
Wajah yang masih kaku
Dedaunan yang basah
Mentari yang mengintip
Dibalik bukit
Dan pipit kecil
Yang selalu hadir
Berceloteh diatas ranting kering
Kini tak lagi kurasa
Semua begitu cepat berlalu
Kini pagiku
Terasa begitu dingin
Sinar mentari tak mampu
Menghangatkan jiwaku
Embun pun berganti kabut
Menyelimuti hati yang semakin beku
Perlahan kenangan itu pun memudar
Kucoba mengingat kembali
Yang ada hanya bayang samar
Tak ada yang bisa kulakukan
Biarkan saja mengalir